Jumat, 01 Juli 2011

Ex? Argh.... (cerpen part 3)

Diangkatnya telfon itu, suara yang besar menunjukkan bahwa seorang laki-laki yang menlfonnya. Wajah Maretha menunjukkan paras yang sangat datar namun matanya berbinar seakan sangat bahagia. Dan aku tau, there’s something she was trying to covered. Eh wait, kenapa deh gue peduli. Gue, die, end. Selesai sudah tamat cerita gak ada lanjutan.
“hallo…” suara maretha mengawali pembicaraan di telpon.
Aku tahu, tapi ini aneh. GUE PENASARAN. Gue memperhatikan Maretha sambil BS menghisap sedikit rokok. . Gue bukan perokok berat, hanya meminimalkan dampak sebagai perokok pasif. I’m on college, it was normal I guess. Memainkan slide Torchku, pura-pura menulis sesuatu di twitter. Tapi aku tahu, pembicaraan Maretha kali ini pasti sangat menarik. Maretha melihat ke arahku, gosh dia tahu gue memperhatikan dia dari tadi, sumpah males disangkanya gue ngarep. Please God percepat hari ini. Maretha hanya terdiam di telpon, namun suara yang samar-samar di telpon itu tak berhenti berbicara, I wonder jenis mahluk apa yang nelpon gak berenti-berenti ngomong kayak gak ketemu bertahun-tahun aja.
“I thought you’ve forgot” tiba-tiba Maretha kembali dengan suaranya.
Badrun dengan Ijal tiba-tiba saling memandang dan kemudian memandangku menandakan mereka ikut penasaran dengan siapa MAretha ngobrol di telpon karna kalimat yang baru saja dia lontarkan. Aku hanya mengkerutkan dahi dan menggerakan alisku keatas pperlahan mengartikan penasaran dan kalu pake kalimat kira-kira, “gue juga gak tau makanya dari tadi merhatiin, goblok”.
“kenapa lo gak bilang?”
“9 meter?”
Kemudian Maretha menutup telponnya, wajahnya tampak gugup sangking gugupnya aku bisa merasakan detakan jantungnya, oke ini lebai.
“siapa mar yng nelpon? Kayaknya lo rada speechless gitu, gak kayak biasanya kalo nelpon lo yang nyerocos mulu… hehehe…” sahut Badrun.
“hmm… orang yang duduk 9 meter di belakang kita. Jangan langsung nengok”
Dan dengan stupidnya kami bertiga langsung nengok kebelakang Maretha dong, dan mencari kira-kira siapa dari salah satu oraang diluar sana.
“emang siapa deh?” akhirnya aku mengeluarkan suara ku yang dari tadi terkesan mahal untuk dikeluarkan.
“maafin gue ya Mbe” ucap Maretha sambil memegang tangan gue, sentuhannya pandangan matanya begitu tulus saat itu, semua hal jadi complicated. Detik-detik dimana gue gak illfeel sama Maretha, detik dimana gue nge-respectin dia.
Ada apa denganmu Maretha? Ini bukan kamu, ini apa? Kenapa dada gue tiba-tiba sesek seakan dia bakal pergi dan gak pernah mau nyari atau nyentuh gue lagi. Akh Tuhan. Something wrong happen….
“hai..” seseorang mengenakan baju polos merah dan celana jeans. Tiba-tiba dengan sergap Maretha melepaskan pandangan yang bak surga serta genggaman tangannya yang selembut sutra bagiku.
“cieee teteh, lanjutin aja lagi atmosfir yang tadi….” sahut orang tadi sambil mengusap rambut Maretha.
Teteh? Hmm must be saudaranya ya? Kakak sepupunya mungkin. Syukur deh kalo pacarnya, biar gue gak susah-susah lagi ngejauhin diri dari Maretha. Ha ha ha
….Can I join?” lanjutnya.
“Biam… it’s been so long time. Kenapa hari ini?” mata Maretha seperti menahan tangis, begitu merona merah, tangis bahagia.
“I told you, I’ll come right. Gue gak tau kenapa hari ini, dan gue juga gak tau kenapa jam segini. And fyi, gue dari bandara 30 menit lalu. Laporan selesai” balas orang berbaju merah menyengir.
Hmm, wait. Biam, kayaknya gue pernah denger ni nama. Maretha pernah ngucapin nya kalo gak salah, gini-gini kan gue pernah pacaran sama maretha which is.. jadi orang yang paling deket dengan dia. Akh gue lupa tu moment apa tapi yang jelas Biam ini pernah mareta sebut.
Aku melemparkan lirikan ke Ijal dan Badrun, untuk memastikan apa pendapat mereka tentang orang ini, mata mereka menunjukkan sesuatu yang menyebalkan, dan sedikit envious. Tinggin 178 cm, badan yang berisi, pandangan wajah yang spontan namun tetap mempunyai maksud, tipikal cowok yang bener-bener Maretha.

---------------------------------------------------------------------------------------------
hehhe, sebenernya cerpennya udah selesai, tapi ternyata panjang banget xoxo


part 1
part 2
part 3
part 4
part 5 (end)

0 komentar:

Posting Komentar

 

write, read, love. Template by Ipietoon Cute Blog Design