Minggu, 26 Juni 2011

Ex? Argh.... (cerpen part 2)

Oke, lansung menuju mall, ternyata si Badrun, dan Ijal sahabatku sudah ada disana. Wow sungguh tumben sekali mereka udah duduk manis terpaku menatap dan menanti sang pujangga, yaitu gue! Haha..

“eits.. bro, tumben abis lorang dan disini, udah pesen belom?” sahutku menyapa
“hmm, well.. actually udah 6 menit yang lalu sih, cuman gue gak pengen aja, lo ntar malas ketemu Maretha kalo gue telat dateng kayak waktu itu” Badrun berceloteh
“iya, jib. Kitorang kan juga kangen sama Maretha hehehehe.. lu juga kangen kan sama diee? ” Ijal menimpali
“guys, denger deh… gue udah gak ada perasaan lagi dengan Maretha, udah cukup, gue gak mau nginget-nginget tentang dia lagi, gue udah ilfeel berat sama tu cewe najis abis!”
“najis-najis tapi tetep cinta kan?” Goda Ijal dengan wajah yang jenaka.

Aku tak menghiraukan, sudah muak dengan semua ini, Maretha bener-bener buat gue benci dia sepenuh hati. Kenapa sih, jadi cewek murahan banget, gue kasian sebenernya sama Maretha, kalo dia jadian sama cowok-cowok brengsek diluar sana, apa gak abis tu badan?

“hai, semua… udah lama nunggu yap? Maaf ya..” sahut Maretha
Maretha mengambil posisi duduk disamping Ijal, dan aku untungnya duduk Badrun, males banget deh duduk samping dia. Entar kalo ada orang lewat, disangka masih pacaran dengan dia gimana? Males abis gue.

Badrun, Ijal dan Maretha mengobrol sangat banyak sekali, aku hanya memainkan beberapa game di ITouchku, sembari mendengar apa yang dibicarakan mereka. Terlintas sedikit wajah Maretha yang memelas dan sedikit bersedih menarik simpatiku, tapi aku sudah terlalu lelah dan muak dengan wanita itu.

“heh, maen angry bird ya lu pinjem bentar dong, gue gak tamat2 level 12.” Tiba-tiba Badrun menarik ITouch dari tanganku.

Terpaksa aku mendengarkan celotehan Putri dari negeri dongeng ini deh, ya Tuhan kenapa aku begitu membenci orang ini, sebenernya apa sih yang ngebuat dia begitu buruk? Bingung! Wanita cuman ninggalin galau aja akhir-akhir ini.

#Here we go, come with me
There's a world out there that we should see
Take my hand, close your eyes
With you right here, I'm a rocketeer #

Tiba-tiba dering rington dari handphone Maretha berbunyi, wajah maretha berubah menjadi sebal dan dia memilih untuk tidak mengangkat telfon tersebut.

“Angkat aja Mar, siapa tau penting” sahutku berharap itu telpon yang penting supaya aku bisa mengakhiri pertemuan dengannya lebih cepat.
“hmm.. gak penting kayaknya”
“try to pick up, you are not Edward Cullen, Mar” lantasku.
“okay…”

Diangkatnya telfon itu, suara yang besar menunjukkan bahwa seorang laki-laki yang menlfonnya.

------------------------------------------------------------------------------------------------
jujur nulisnya baru ampe segini.. mau deh lanjutin, tapi lagi laper.. cari makanan dulu achhh..
xixixixi
lov youalll :*****



part 1
part 2
part 3
part 4
part 5 (end)

0 komentar:

Posting Komentar

 

write, read, love. Template by Ipietoon Cute Blog Design